Profile

Foto saya
Banjarmasin, KalSel, Indonesia
e-mail: aikido.banjarmasin@yahoo.com ~ Blog: http://aikidobanjarmasin.blogspot.com

Minggu, 22 Mei 2011

CARA MEMAKAI OBI / SABUK

Berikut langkah-langkah cara mengikat Obi/Sabuk, sbb :

123
1. Pegang ujung A (biasanya yg terdapat tulisan/logo di ujungnya) dan letakkan di sebelah kiri pinggang (lihat Gambar 1),
2. Kemudian lilitkan ujung B melingkar pinggang sebanyak 2 kali lilitan (lihat Gambar 2 & 3),
45
3. Setelah kedua ujung sabuk bertemu di depan kemudian ujung B selipkan ke bawah lilitan sabuk tadi dari arah bawah ke atas (lihat Gambar 4 & 5),
6
4. Kemudian samakan panjang kedua ujungnya, ujung A & B  (lihat Gambar 6),
78
5. Langkah berikutnya, masukkan ujung A di tengah antara lilitan pertama dan kedua, dari bawah-ke atas-trus diselipkan ke arah bawah (lihat Gambar 7 & 8),
910
6. Setelah itu masukkan ujung yang satunya (ujung B) dari atas masuk ke arah dalam lubang yang dibuat saat ujung A tadi diselipkan ke dalam lilitan sabuk (lihat Gambar 9),
7. Setelah itu tarik kedua ujung Obi/Sabuk, dan kemudian rapikan bentuk simpulnya (lihat Gambar 10).

Note : Usahakan panjang sabuk disesuaikan dengan tinggi badan/ukuran lingkar pinggang agar saat memakai Obi/Sabuk tersebut tidak terlihat terlalu pendek/terlalu panjang.

From:

Jumat, 20 Mei 2011

MAKNA HAKAMA


Hakama adalah pakaian tradisional Jepang yang biasa digunakan dalam seni beladiri seperti Aikido, Kendo, Jujutsu, dan Kyudo. Hakama dianggap sebagai suatu hal yang menarik bagi praktisi beladiri yang memakainya. Tidak sedikit dari praktisi beladiri tersebut yang berlatih hanya karena berambisi untuk dapat mengenakan hakama tanpa memahami maknanya. Bahkan beberapa diantaranya hanya ingin terlihat gagah atau anggun dengan hakama. Tentu saja hal ini sangatlah disayangkan.
Hal yang kita perlu renungi bersama adalah, “Apakah kita sudah benar-benar memahami makna dari sebuah hakama?”. Karena pemahaman terhadap jiwa (spirit) dari hakama akan membantu kita dalam berlatih Aikido seperti yang diajarkan oleh O’ Sensei.
Dalam Aikido, hakama biasanya dikenakan oleh praktisi yang telah mencapai tingkat yudansha (shodan ke atas), kecuali bagi praktisi wanita. Mereka diperbolehkan mengenakan hakama pada tingkat kyu tertentu. Tradisi ini tanpa disadari menjadi sebuah persepsi yang salah bagi para praktisi Aikido dalam menilai makna dari sebuah hakama pada latihan mereka. Pendapat yang berkembang umumnya menganggap bahwa hakama mewakili tingkatan seseorang, sehingga ia dapat disebut sebagai “Sensei”. Bahkan hakama dinilai sebagai simbol superioritas mereka dalam teknik. Hal yang lebih menyedihkan, apabila seorang Aikidoka terburu-buru mengikuti ujian kenaikan tingkat hanya karena ingin cepat mengenakan hakama. Setelah ia mendapat apa yang dinginkannya, kemana Aikido akan dibawa dengan pemahaman seperti itu? Hal ini harus menjadi perhatian bagi kita yang ingin berlatih Aikido dengan benar agar tidak berjalan di atas rel yang salah. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami dan merenungi makna dari hakama yang kita kenakan dalam latihan.
Hakama merupakan simbol dari spirit Budo dalam Aikido. Di dalamnya terdapat falsafah dan prinsip hidup seorang Budoka (ksatria). Maka untuk menjalankan falsafah hidup seorang kstaria menjadi tanggung jawab moral bagi siapa saja yang mengenakan hakama. Pada hakama terdapat 7 ruas (garis) yang terbujur secara vertikal, dengan posisi 5 garis di bagian depan dan 2 garis lain di bagian belakang. Setiap garis tersebut memiliki makna yang mendalam sebagai simbol dari karakteristik ajaran Budo. 7 ajaran Budo ini dikenal sebagai 7 Pilar Budo.

From:
http://aikidosurabaya.wordpress.com/2010/03/06/makna-hakama/